Pencarian

Senin, 07 Januari 2013

Atasi Kawasaki Athlete Lemot? Coba Dengan Geser Timing Pengapian


OTOMOTIFNET - Tak sedikit yang merasa tunggangan buatan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) ini, tenaga bawahnya terasa lemot alias lamban. Salah satu yang merasakan Eko Hendarto. “Bawahnya kurang bertenaga, kalau atasnya sih lumayan,” ujarnya.

Efeknya, selain kurang mantap saat stop & go di kemacetan, ketika akan menyalip pun jadi was-was. Konsekuensinya, agar bisa lari kencang mesti putar gas dalam-dalam, konsumsi bensin pun jadi cukup boros.

Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4
Tak ingin terus-terusan dirongrong masalah, Eko, sapaannya, pun cari solusi. Bukan menjual lalu ganti tipe, namun konsultasi dengan salah satu pawang Athlete. Tepatnya ke Dedi Hasibuan, salah satu mekanik bengkel Sumber Jaya Motor (SJM), yang berada di Jl. Palmerah Utara No.96B, Jakbar.

“Obat murahnya ada kok, cukup majukan timing pengapian, biar tenaga dan torsi geser ke putaran lebih rendah, tentunya jadi lebih gesit dan irit,” ujar Dedi, sapaan akrabnya.

Masih kata Dedi, memajukannya pun tak harus ganti CDI programmable. Cukup geser pick-up pulser yang ada di magnet. Bagaimana caranya? Yuk simak terus!

Pertama kuras oli mesin. Lalu buka 9 baut bak magnet pakai kunci T8 (gbr.1). Dilanjutkan melepas mur magnet, “Pakai kunci khusus penahan magnet dan ring 17 (gbr.2),” lanjut pria asli Medan, Sumut ini.

Setelah lepas, baru cabut magnetnya, pakai tangan kosong jelas enggak bisa, harus mengandalkan trekker dan penahan magnet (gbr.3). “Pelan-pelan saja biar drat enggak rusak,” wanti mekanik ramah ini.

Gbr 5
Magnet berhasil lepas? Sekarang konsentrasi tertuju pada magnet, tepatnya pada pick-up pulser. Untuk mempercepat waktu pengapian, bagian depan pick-up mesti ditambah, sedang belakang dipotong.

“Cukup tambah bagian depan 5 mm, dan kurangi belakang 5 mm juga (gbr.4), sehingga panjangnya tetap seperti standar,” lanjut Dedi sambil bilang mengukurnya pakai sigmat. Jika dikonversi dalam derajat, timing-nya geser berapa ya Bos? “Wah belum dihitung nih,” sahutnya. Oke deh, lanjut!

Penambahan dilakukan dengan las listrik, sedang mengurangi dan merapikan menggunakan gerinda (gbr.5). Jika semua sudah kelar, maka pasang kembali magnet dengan kebalikan langkah pembongkaran. “Oh iya, semua proses paling hanya butuh waktu sekitar satu jam, untuk gambaran biayanya berkisar Rp 50 ribu,” sambar Yoewono Wijaya, pemilik SJM.

Wah, jadi responsif dan irit!