Dalam keadaan mesin hidup, tapi
kendaraan tidak bergerak alias diam di tempat, mesin dinyatakan dalam
status stasioner atau idle alias tanpa beban. Dalm keadaan ini, AFR
ideal adalah 14,7 : 1. Bahan bakar mengalir dalam karburator ke mesin
hanya melalui penyembur diam atau jet idel (idle jet) yang disebut juga
sebagai penyembur penuntun atau jet pilot (pilot jet, PJ). Pelat katup cekik atau klep trotel (throttle valve plate)
tertutup penuh atau hanya terbuka sedikit. Udara mengalir masuk ke
karburator hanya melalui celah potong-buang pelat klep trotel (throttle valve plate cut-away).
Ketika kendaraan bergerak atau ketika
tuas percepatan | akselerasi ditekan, pelat klep trotle membuka. Makin
besar akselerasi, makin lebar pembukaan trotel. Dalam keadaan trotel
membuka, aliran udara menerobos karburator lebih banyak, dan bahan bakar
pun mengalir lebih deras.
Karena pemakaian bahan bakar lebih banyak, permukaan bahan bakar dalam kamar pelampung (float chamber) pun turun dariastis, sehingga pelampung turun dan secara otomatis membuat klep penyembur jarum (needle jet, NJ)
terbuka lebar, sehingga aliran bahan bakar dari tanki bahan bakar
melalui penapis bahan bakar (fuel filter) yang tadinya ditahan oleh klep
ini segera mengaliri kamar pelampung sampai mencapai ketinggian
permukaan seperti semula.
Jika tuas akselerasi dilepas kembali,
sampai kendaraan dalam keadaan idel, trotel kembali menutup, dan
pelampung kembali naik ke ketinggian idel, sehingga secara otomatis
membuat klep penyembur jarum tertutup, dan aliran bahan bakar dari tanki
kembali dihambat.
Sebaliknya, jika tuas akselerasi terus
ditekan, trotel membuka makin lebar, udara masuk makin banyak, dan agar
rasio udara dan bahan bakar dapat dipertahankan tetap, bahan bakar
dibutuhkan lebih banyak, dan untuk itu jarum penyembur (jet needle, JN)
yang semula menghambat saluran bahan bakar pun membuka, memberikan
jalan lebih lebar bagi bahan bakar untuk mengalir lebih banyak dan
bercampur dengan udara memasuki mesin.
Ketika akselerasi terus dilanjuntukan,
sehingga trotel membuka separuh lebih dari luas penampang tabung
karburator, aliran udara makin banyak, dan untuk mengimbangi hal ini,
aliran bahan bakar pun harus lebih banyak, agar rasio udara dan bahan
bakar dapat dipertahahkan tetap, dan untuk itu penyembur utama (main
jet, MJ) secara otomatis membuka dan bekerja.
Jadi pilot jet adalah untuk aliran bahan
bakar ketika mesin dalam kelajuan rendah (low speed), antara trotel
menutup sampai membuka separuh, dan main jet adalah untuk aliran bahan
bakar ketika mesin dalam kelajuan tinggi (high speed), antara trotel membuka separuh sampai membuka penuh. Sedangkan needle jet dan jet needle bekerja sebagai pengimbang perantara, antara kelajuan rendah dan kelajuan tinggi, yaitu kelajuan menengah (medium speed), antara trotel membuka seperempat sampai membuka tiga perempat.
Agar kuantitas udara dan kuantitas bahan bakar selalu serasi, dan perbandingan udara dan bahan bakar dapat dipertahankan, karburator dilengkapi dengan pasangan penjembur (jet pair), yaitu satu untuk aliran udara (air flow) dan satu lagi untuk aliran bahan bakar (fuel flow). Jadi ada penyembur udara penuntun (pilot air jet, PAJ) dan penyembur bahan bakar penuntun (pilot fuel jet, PFJ), dan juga penyembur udara utama (main air jet, MAJ) dan penyembur bahan bakar utama (main fuel jet, MFJ). Singkatnya, ada jet angin dan ada jet bensin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar