Pencarian

Senin, 20 Agustus 2012

Kapan Harus Ganti Gear Yang Optimal



Bagi Para penggemar kecepatan dan atau para pembalap profesional seperti para rider WSBK maupun MotoGP selalu mencari timing yang paling tepat untuk bisa berganti gear/ Gigi . . . Namun kapan kah kita harus mengganti gigi yang optimal? Apakah pada saat RED LINE atau Garis RPM menunjukan garis Merah ? Setelah membaca tulisan datsun.com tmcblog mencoba share dan sama sama belajar dengan bro semua tentang kapan harus Genti gear yang Optimal . . .mari kita mulai  . . .

Teorinya adalah Pada gear yang lebih tinggi kita harus menyiapkan nilai torsi yang sama atau sedikit lebih tinggi dari Torsi Gear awal. Misalnya Torsi saat di gigi 1 adalah 20Nm pada rpm tertentu , maka saat kita berpindah ke gear 2 torsi yang didapat sesaat setelah pindah jangan DROP atau terlalu tinggi . ..  Kalo Drop yaaa tau sendiri, lari motor akan semakin loyo . . . namuan kalo ketinggian dan kita nggak bisa nggak bisa menahan motor maka motor bisa Stall , wheely dan berbahaya tentunya, cmiiw
Yang pertama harus bro sekalian ketahui adalah data Torsi-RPM dari Motor bro yang berasal dari data pabrikan maupun data hasil pengujuan Dyno/Dynamometer. Kalo bisa data yang bro dapatkan merupakan  data detail torsi di setiap rpm dan biasanya penyedia jasa dyno mesin memberikan hasil ini. Sebagai contohnya Kita gunakan data anonim dari datsun.com (kayaknya data torsi mobil)  . . . Bro bisa lihat datanya di atas . . . di sana ada data nilai torsi yang terukur/terhitung pada masing masing gear 1,2, dan 3.
http://ninja250r.files.wordpress.com/2010/08/testridebyson7.jpg?w=460&h=294
Lalu Jangan Lupa Nilai gear rasionya . . . Pada Contoh studi kasus kita gear 1 memiliki gear ratio 3:1 | gear  2 memiliki gear ratio 2:1 | gear 3 memiliki gear ratio 1,3:1.
Kasus pertama . . . Misalnya kita ingin pindah gear satu ke dua di RPM 6.000 . . .maka sesaat setelah pindah gear rpm akan drop ke 4.000 rpm karena perbedaan gear ratio. Torsi gear 1 pada 6000 rpm adalah 330 . . . dan torsi gear 2 pada 4000 rpm adalah 220 . ..  hmmm drop torsinya jauh euuy 110 LbFt
Bagaimana bila ganti gear 1 ke 2 di rpm 6.400 . . .maka sesaat pindah ke gear dua rpm merosot ke 4.266 . . . dan perpindahan torsinya adalah dari  285 ke 250-an rpm . . . . .  nahhh turunnya 35 lbft . . .  lumayan nggak begitu drop
Bagaimana bila ganti gear 1 ke 2 di rpm 6.800 . . .maka sesaat pindah ke gear dua rpm merosot ke 4.533 . . . dan perpindahan torsinya adalah dari  210 ke 250 rpm . . . wew . .  lumayan tinggi lompatan torsinya . . . siap siap wheely

Sehingga dari data data diatas diperoleh Hipotesis bahwa RPM paling optimal untuk pindah gear dari satu ke dua adalah antara 6400 dan 6800 . . . misalnya saja 6600 rpm gear 1 . . . Gear 1 RPM 6600 diperkirakan torsinya 240, seingga sesaat setelah pindah ke gear 2 rpm drop menjadi 4400 dan torsi kendaraan pada gear 2 rpm 4400 sesuai tabel adalah 240 .  . naaah pas kan :D
Ini hanya contoh kasus thoq . . . untuk aplikasinya bro tinggal kumpulkan data dyno motor bro sendiri dan buat perhitungan mirip seperti di atas . . . . naaah dari sini sudah kebayangkan tentang kapan waktu/saat paling optimal kita harus pindah gigi . . . semoga berguna

Tidak ada komentar: